Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 16 April 2011

Pendidikan Jasmani


Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan yang sebagian besar menggunakan aktifitas jasmani yang dipilih. Charles Bucher dalam bukunya Foundation of Physical Education (1999) mengemukakan definisi pendidikan jasmani yaitu:
Pendidikan jasmani adalah bagian yang terpadu dari proses pendidikan yang menyeluruh bidang dan sasaran yang diusahakan adalah perkembangan jasmaniah, mental, emosional dan sosial bagi warga negara sehat melalui medium kegiatan jasmaniah.


Harsono (2001:5) berpendapat bahwa: “Pendidikan jasmani adalah suatu pendidikan yang mempergunakan fisik atau tubuh sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, atau suatu pendidikan melalui aktifitas-aktifias jasmani/ physical activities
Pendapat tersebut sesuai dengan penjelasan Suherman (2000:4) mengenai pendidikan jasmani yang menjelaskan bahwa:
 Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh dan pendidikan jasmani juga merupakan bagian dari pendidikan menyeluruh dan sekaligus memiliki potensi yang strategis untuk mendidik.


Konsep pendidikan jasmani terfokus pada proses sosialisasi atau pembudayaan dengan aktivitas jasmani, permainan dan olahraga. Proses sosialisasi berarti pengalihan nilai-nilai budaya dari generasi tua ke generasi yang lebih muda, perantaranya adalah tugas ajar berupa pengalaman gerak yang bermakna dan memberikan jaminan bagi partisipasi dan perkembangan seluruh aspek kepribadian peserta didik. Perubahan terjadi karena keterlibatan peserta didik sebagai aktor atau pelaku melalui pengalaman dan penghayatan secara langsung dalam pengalaman gerak, sementara guru sebagai pendidik berperan sebagai pengarah agar kegiatan yang lebih bersifat pendewasaan itu tidak meleset dari pencapaian tujuan.

b. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani 
Berdasarkaan pedoman yang bersumber pada GBPP (garis-garis besar program pengajaran) disusun berdasarkan masukan dari para ahli dalam bidangnya termasuk juga masukan dari para guru. Dalam hal ini, penyusunan kurikulum harus memperhatikan pada faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan anak, kemampuan guru, keterbatasan sarana prasarana, alokasi waktu yang tersedia, keterlaksanaan, keluwesan, pengembangan olahraga yang potensial dan masalah-masalah kesehatan sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan. 

Bentuk kegiatan yang dianjurkan dalam pelajaran pendidikan jasmani meliputi kegiatan pokok dan kegiatan pilihan. Kegiatan pokoknya yaitu Atletik, Senam, Permainan dan olahraga, Aquatik, dan Pendidikan kesehatan. Sedangkan kegiatan pilihan meliputi Pencak Silat, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Olahraga Tradisional, Tennis Lapangan, Sepak Takraw, dan Outdoor Education.
Pada pelaksanan proses belajar mengajar harus tersedia lapangan, selain itu juga diperlukan peralatan untuk atletik, senam, permainan, pendidikan kesehatan. Setiap kegiatan disesuaikan dengan waktu yang tersedia dalam setiap pertemuan dalam kegiatan PBM. Adapun dalam penilaian terhadap anak terdapat beberapa kriteria yang dapat dipertimbangkan diantaranya: peningkatan kebugaran jasmani siswa, keterampilan gerak, prilaku hidup sehat, pengetahuan olahraga, kesehatan, serta kehadiran dan keaktifan siswa dalam setiap PBM berlangsung.  Tetapi dalam hal ini yang dipakai oleh guru pendidikan jasmani sebagai bahan evaluasi yaitu kebugaran jasmani, keterampilan gerak, dan perilaku hidup sehat.

2. Tujuan Pendidikan Jasmani
Secara khusus pendidikan jasmani bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan keterampilan gerak fungsional, Suherman dan Mahendra (2001:14) mengemukakan bahwa tujuan utama program pendidikan jasmani adalah sebagai berikut: “Program pendidikan jasmani adalah untuk menyediakan dan memberikan pengalaman gerak untuk membantu terbentuk landasan gerak yang kokoh yang pada akhirnya diharapkan dapat mempengaruhi gaya hidup yang aktif dan sehat”.
Adapun tujuan pendidikan jasmani dapat di klasifikasikan dalam empat kategori tujuan seperti yang dikemukakan oleh Bucher yang dikutip Suherman (2000:4) yaitu:

1.      Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan fisik.
2.      Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna.
3.      Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani.
4.      Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.


Sehubungan dengan tujuan yang harus dicapai dalam pendidikan jasmani tersebut, maka beberapa aktivitas  yang sering kali diberikan dalam suatu program pendidikan jasmani adalah: aktivitas lokomotor, kesegaran jasmani, aktivitas sosial, permainan, dan keterampilan olahraga. Kemudian pendapat lain mengenai tujuan pendidikan jasmani dikemukakan oleh Soesasmito (1999:7 ) yaitu:

1.      Mengembangkan keterampilan gerak
2.      Belajar bergerak dengan terampil dan efektif.
3.      Mengungkapkan pola budaya melalui perilaku personal dalam bermain dan berolahraga.
4.      Mempersiapkan kondisi jantung, paru, otot, sistem organ tubuh untuk dapat menunjang keperluan hidup sehari-hari.
5.      Menghargai dan menghormati kondisi jasmani.
6.      Mengembangkan minat dan perhatian untuk selalu terlibat dalam kegiatan olahraga.


Dari berbagai penjelasan tersebut dapat dijelaskan kembali bahwa tujuan dari pendidikan jasmani adalah untuk perkembangan fisik, gerak, mental dan perkembangan sosial.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

  ©kumpulan artikel tentang pembelajaran - Todos os direitos reservados.

Template by Dicas Blogger | Topo